Cara Agar Anda Dicintai Allah, Penduduk Langit, dan Penduduk Bumi - Cara ini dijelaskan oleh ayat al-Qur`an dan hadits. Ayat yang dimaksud adalah:
«إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَنُ وُدًّا»
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih, ar-Rahman akan jadikan untuk mereka wudda.” (QS. Maryam [19]: 96)
Apa itu wudda? Wudda artinya hubbun (rasa cinta) sebagaimana dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma. Adapun tafsirnnya disampaikan oleh Qatadah:
يَجْعَلُ لَهُمْ وُدّاً فِي قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ
“Dia menjadikan untuk mereka rasa cinta di hati orang-orang mukmin.” (Zâdul Masîr fî Ilmit Tafsîr (III/148) oleh al-Hafizh Ibnul Jauzi)
Adapun Mujahid menafsirkannya:
مَحَبَّةً فِي النَّاسِ فِي الدُّنْيَا
“Rasa cinta di kalangan manusia di dunia.” (Tafsîr Ibnu Katsîr V/269)
Adapun hadits yang dimaksud adalah:
إِذَا أَحَبَّ اللَّهُ عَبْدًا نَادَى جِبْرِيلَ: إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلاَنًا فَأَحِبَّهُ، فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ، فَيُنَادِي جِبْرِيلُ فِي أَهْلِ السَّمَاءِ: إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلاَنًا فَأَحِبُّوهُ، فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ، ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ القَبُولُ فِي أَهْلِ الأَرْضِ
“Apabila Allah mencintai seorang hamba maka Dia akan memanggil Jibril, ‘Sesungguhnya Allah mencintai fulan maka cintailah ia.’ Lalu Jibril mencintainya lalu Jibril berseru di kalangan penduduk langit, ‘Sesungguhnya Allah mencintai fulan maka cintailah ia.’ Penduduk langit pun mencintainya lalu diletakkan penerimaan untuknya di bumi.” (HR. Al-Bukhari no. 6040 dan Muslim no. 2637)
Penjelasan
Keimanan dan amal shalih akan menjadikannya disukai dan diridhai Allah. Semakian kuat imannya maka semakian besar pula cinta Allah kepadanya. Tatkala Allah sudah mencintainya, maka Allah menyuruh Jibril agar mencintainya dan menyuruhnya mengumumkan itu di penduduk langit. Kemudian setelah itu penduduk langit mencintainya.
Pada kenyataannya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang merupakan orang paling sempurna keimananya banyak yang membencintanya dan memusuhinya, bagaimana menjelaskannya? Jawabannya, yang dimaksud di sini adalah orang-orang shalih. Jadi yang mencintainya adalah orang-orang shalih, bukan orang-orang pendosa. Meskipun demikian sebenarnya mereka juga mencintainya, akan tetapi mereka menampakkan kebalikannya karena alasan maksiat dan dosa mereka. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelum disuruh Allah berdakwah beliau dijuluki Kaum Quraisy sebagai al-Amin (yang amanah) dan ash-Shadiq (yang jujur ucapannya), tetapi saat beliau berdakwah, tiba-tiba langsung dijuluki Sahir (tukang sihir) dan Majnun (gila). Ini menunjukkan mereka sebenarnya membenci syariat Islam dan berhubung yang membawanya beliau, maka beliau ikut dibenci.
Semoga Anda dan saya termasuk orang-orang yang dicintai Allah. Amin. Allahu a’lam
Sumber : thaybah