Kekuatan Sabar

Berbagai buku dan tulisan tentang kesuksesan selalu menceritakan bahwa orang-orang sukses itu meraih keberhasilan dengan perjuangan keras, penuh tantangan, dan harus dengan kesabaran yang tinggi. Kisah office boy yang berhasil menjadi manager besar, atau kisah konglomerat yang mengawali usahanya dengan menjadi kondektur bus, tentu bukan kesuksesan yang diraih hanya dengan berpangku tangan. Ini adalah kisah penuh tantangan dan perlu kekuatan, yakni kekuatan kesabaran. Sifat utama yang dimiliki para pejuang dan orang-orang sukses adalah pemberani. Berani menempuh risiko, berani berjuang, dan berani menghadapi tantangan. Pasangan dari sifat pemberani ini adalah kesabaran. Tidak ada keberanian yang sempurna tanpa kesabaran, sebab kesabaran adalah napas yan&menentukan lama tidaknya sebuah keberanian bertahan dalam eorang pejuang.

Allah berfirman, "...Jika ada di antara kamu dua puluh orang penyabar, niscaya mereka akan mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada di antara kamu seratus orang penyabar, niscaya mereka akan mengalahkan seribu orang kafir..." [Q.S. A1-Anfal: 65)

Di dunia ini, kita banyak menemui para pemberani yang tidak dapat mengakhiri hidupnya sebagai pemberani. Mereka tidak sabar menanti hasil, mereka gagal di tengah jalan, karena mereka berhenti sebelum finish. Jika boleh digambarkan, keberanian adalah aspek ekspansif dari perjuangan, maka kesabaran adalah aspek defensifnya. Kesabaran adalah daya tahan psikologis yang menentukan sejauh apa kita mampu membawa beban idealisme perjuangan, dan sekuat apa kita mampu survive dalam menghadapi tekanan hidup. Mereka yang memiliki sifat ini pasti berbakat menjadi pemimpin dan pejuang hebat.

Mari simak firman Allah ini, "Dan Kami jadikan di antara mereka sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka bersabar. Mereka selalu yakin dengan ayat-ayat Kami." [Q.S. As-Sajdah: 24]

Kesabaran juga yang akan melahirkan sifat dan karakter pendukung kesuksesan yang lain: santun, kelembutan, dan keuletan. Bahkan juga karakter kesungguhan, kesinambungan dalam bekerja, dan yang mungkin sangat penting adalah ketenangan. Kesabaran tidak hanya dituntut dalam medan perjuangan menuju sukses. Sabar juga harus dimiliki para pejuang dalam mempertahankan idealisme. Ini bukan hal mudah dan sederhana. Di mana dalam berjalannya waktu, idealisme yang kita miliki akan terkikis habis hingga menjadi punah dan semakin menipisnya mental kepahlawanan di sebagian besar manusia.

Oleh : Jumadi Subur (Motivator dan Trainer)
Sumber : Majalah Keluarga Hadila Edisi 186
Foto : pexels-ali-arapoğlu