Unta Itu Mengadu Kepada Rasulullah

Suatu hari Rasulullah SAW keluar rumah dengan menunggangi untanya untuk sebuah urusan. Abdullah bin Ja'far ikut membonceng di belakang. Ketika mereka sampai di pagar salah seorang kalangan Anshar, tiba-tiba terdengar lenguhan seekor unta. Unta itu menjulurkan lehernya ke arah Rasulullah SAW dan merintih, air matanya jatuh berderai. Rasulullah SAW mendatanginya dan mengusap belakang telinga unta tersebut. Unta itupun tenang dan akhirnya diam.

Kemudian Rasulullah dengan nada tinggi bertanya, "Siapakah pemilik unta ini, siapakah pemilik unta ini?" Pemiliknya pun bergegas datang. Ternyata, ia seorang pemuda Anshar. "Itu adalah milikku, Ya Rasulullah," katanya. Rasulullah berkata, "Tidakkah engkau takut kepada Allah karena unta yang Allah peruntukkan kepadamu ini? Ketahuilah, ia telah mengadukan nasibnya kepadaku, bahwa engkau membuatnya kelaparan dan kelelahan."

MasyaAllah, unta tersebut ternyata mengadu kepada Rasulullah, bahwa tuannya tidak memberinya makan yang cukup sementara tenaganya diperas habis dengan pekerjaan yang sangat berat. Bagaimana jika yang mengadu adalah seorang pekerja yang gajinya tidak dibayar sehingga tidak bisa membeli makanan untuk keluarganya, sementara tenaganya sudah habis dipakai oleh orang yang mempekerjakannya? Pasti Rasulullah lebih murka lagi.

Ini sebaiknya dijadikan teladan bagi kita manusia agar segara menunaikan hak orang lain. Rasulullah pernah bersabda "Berikan upah pekerjamu sebelum keringat mereka mengering." Ini artinya bahwa memang kewajiban membayar upah atau gaji seorang pekerja yang bekerja pada kita sebelum keringat mereka mengering adalah suatu hal yang diprioritaskan. Jangan sampai menunda-nunda, karena akibatnya bisa jadi seperti unta tadi. Jika binatang saja bisa mengeluh, menangis dan bahkan mengadu apalagi manusia? Kita banyak melihat berita di televisi banyak buruh bahkan guru demo karena gaji mereka belum dibayarkan. Ini adalah sebuah bentuk kedzoliman.

Begitulah akhlak terhadap hewan yang diajarkan Rasulullah SAW. Bahkan, membunuh hewan tanpa alasan yang hak, Rasulullah menggolongkan suatu kedzoliman. Jika kepada hewan saja kita dianjurkan untuk memenuhi hak-haknya, apalagi kepada manusia. Adakah hak-hak orang lain yang belum kita tunaikan?

Sumber: www[dot]dakwatuna[dot]com