Minta Dikasih Sang Pengasih

Oleh: Yusuf Mansur

Apa yang terjadi jika kita dekat dengan pemimpin? Tentu senang. Bayangan masa depan akan terjamin, bayangan karir akan menari-nari di pelupuk mata. Apa juga yang terjadi bila kita dekat dengan kekasih? Tentu bahagia. Lupa akan masalah, lupa akan kesulitan dunia. Yang ada hanya bunga-bunga keindahan. Yah, rupanya kita tidak mengenal Allah. Kita baru senang, baru bahagia kalau dekat dengan pemimpin, kekasih, orang kaya, orang kuat, pejabat, yang semuanya masih manusia. Dekat dengan Allah? Tidak pernah terpikirkan.

Kita lihat sejarah. Ketika Rasulullah diperjalankan pada malam di-mi'raj-kannya beliau, naik menuju arsy-Nya Allah, dan kembali lagi ke bumi usai menemui Allah, Rasul mengatakan bahwa surga yang keindahannya tidak bisa diinderakan oleh mata, oleh telinga, kalah dengan kebahagiaan bertemu dengan Allah. Namun, apa daya, kita tidak mengenal-Nya dengan baik. Jadi, cinta Allah adalah bukan hal istimewa dalam kehidupan kita. Jadinya kita tidak pernah berusaha untk didekatkan oleh-Nya.

Saudara, ada resep sederhana apabila kita mau disayang Allah, yaitu sayangi sesama. Tumbuhkan kepekaan, kemampuan meraba penderitaan dan kesulitan, di hati dan pikiran kita. Kalau kita sudah mampu menebar kasih sayang, kalau kita sudah peduli terhadap nasib sesama; makannya, pakaiannya, utang-utangnya, pekerjaannya, penyakitnya, dan lain sebagainya yang sifatnya kebaikan, berbahagialah kita. Rahmat-Nya akan turun kepada kita melebihi apa yang kita terima sehari-hari. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: "Sayangilah siapa saja yang di bumi, niscaya engkau akan disayang oleh penghuni langit."

Sumber: Majalah Hadila, Edisi 111