SOLOPEDULI kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan menerima Penghargaan Kawal Bumil Collaborative Excellence dari United Nations Population Fund (UNFPA) Indonesia. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Dr. Verania Andria, perwakilan UNFPA Indonesia, kepada CEO SOLOPEDULI, Sidik Anshori, S.Sos.I, dalam agenda CEO OPZ Forum di The Acacia Hotel Jakarta pada Rabu, 3 Desember 2025, bersama 4 lembaga lainnya.
Penghargaan ini menjadi simbol apresiasi atas kontribusi nyata SOLOPEDULI dalam mendukung upaya peningkatan kesehatan ibu hamil di Indonesia. Kontribusi tersebut diwujudkan melalui keaktifan SOLOPEDULI melalui Klinik Solopeduli sebagai salah satu kolaborator pelaksana Program Kawal Ibu Hamil (Kawal Bumil).
Program ini digagas oleh UNFPA Indonesia dan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DKI Jakarta, serta difasilitasi oleh Forum Zakat yang salah satu anggotanya adalah SOLOPEDULI. Program kolaboratif ini telah berjalan sejak 22 Oktober 2025 dan akan berlangsung hingga akhir Desember 2025, memperkuat sinergi lintas lembaga dalam upaya mengatasi berbagai tantangan kesehatan ibu dan anak.
Atas penghargaan tersebut, CEO SOLOPEDULI, Sidik Anshori, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya mewakili seluruh keluarga besar SOLOPEDULI.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dan merasa terhormat menerima penghargaan dari UNFPA Indonesia melalui Program Kawal Bumil ini. Penghargaan ini menjadi motivasi bagi SOLOPEDULI untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak di Indonesia melalui unit program kami, Klinik Solopeduli. Kami berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dan menghadirkan layanan yang semakin solutif bagi masyarakat,” ujarnya.
Sejalan dengan apresiasi tersebut, Dr. Verania Andria dalam sambutannya juga menegaskan pentingnya kolaborasi UNFPA dengan FOZ sebagai langkah strategis memperluas jangkauan intervensi kesehatan ibu dan anak. Ia menyoroti bahwa angka kematian ibu di Indonesia masih berada pada level mengkhawatirkan, yaitu 189 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini setara dengan negara-negara yang perekonomiannya lebih kecil dan seharusnya dapat dicegah. Kondisi tersebut, menurutnya, tidak selaras dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menunjukkan adanya kesenjangan mendesak yang harus diatasi melalui kerja sama lintas sektor.
Dengan penguatan kolaborasi yang telah dibangun, SOLOPEDULI menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak, yang menjadi salah satu kunci percepatan penanganan kemiskinan ekstrem di Indonesia. Penghargaan dari UNFPA Indonesia ini menjadi penegasan bahwa sinergi antarlembaga mampu menghadirkan perubahan signifikan dan berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat.(snk)