Perkuat Ekonomi Petani Blora, BPKH-SOLOPEDULI Serahkan 7 Traktor Untuk Para Kelompok Tani

SOLOPEDULI sebagai mitra kemaslahatan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mendukung penguatan ekonomi umat melalui Program Kemaslahatan Tahun Anggaran 2025. Kali ini, bantuan disalurkan dalam bentuk pengadaan traktor pertanian kepada tujuh kelompok tani di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Serah terima program kemaslahatan tersebut dilaksanakan pada Selasa, 16 Desember 2025, di Dukuh Dekat Gondang, Desa Geneng, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora. 

dok.humas

Hadir dalam kegiatan ini yaitu Asisten Manajer Pelaksana Monitoring dan Evaluasi BPKH RI, Risqul Fitorochman melalui zoom meeting, Chief Fundraising Officer (CFO) SOLOPEDULI, Harjito, dan Mitra Strategis BPKH, Hj. Sri Wulan, S.E., M.M. Kegiatan juga dihadiri oleh tujuh ketua kelompok tani penerima manfaat yang berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Blora.

Sebanyak tujuh unit traktor diserahkan kepada tujuh kelompok tani, terdiri atas tiga Traktor Quick G 1000 Boxer dan empat Traktor Quick G 3000 Zeva. Bantuan ini ditujukan untuk Kelompok Tani Mekar Sari, Kelompok Sri Kuncung, Kelompok Gotong Royong, Kelompok Sumber Rejeki, Kelompok Ngudi Rahayu, Kelompok Lestari, dan Kelompok Sumber Barokah. Seluruh bantuan tersebut merupakan bagian dari Program Kemaslahatan BPKH dengan ruang lingkup penguatan ekonomi umat.

Dalam sambutannya, Harjito, menyampaikan, “Kolaborasi BPKH dan SOLOPEDULI merupakan ikhtiar bersama untuk menghadirkan manfaat nyata dari dana umat, khususnya dalam mendukung sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi pedesaan. Pengadaan traktor ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi pengolahan lahan serta menekan biaya operasional yang selama ini memberatkan petani.”

Sedangkan Risqul Fitorochman dalam sambutannya, “Program kemaslahatan ini tidak menggunakan dana haji, tetapi menggunakan dana abadi umat. Dana tersebut merupakan hasil investasi yang dikelola oleh BPKH agar dapat memberikan manfaat seluas-luasnya untuk kemaslahatan umat.” 

Risqul Fitorochman juga menegaskan bahwa program kemaslahatan ini dirancang untuk menjawab kebutuhan riil masyarakat. Selama ini, para petani masih bergantung pada traktor sewaan dengan biaya relatif tinggi dan waktu penggunaan yang terbatas. Dengan adanya bantuan traktor, kelompok tani diharapkan dapat mempercepat proses olah lahan, meningkatkan produktivitas pertanian, serta mengoptimalkan hasil panen padi dan jagung.

Program pengadaan traktor ini juga sejalan dengan upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam mendukung pengentasan kemiskinan, peningkatan ketahanan pangan, serta pertumbuhan ekonomi lokal berbasis sektor pertanian. Pemanfaatan traktor secara kolektif oleh kelompok tani diharapkan dapat mendorong kemandirian, efisiensi penggunaan sumber daya, dan penguatan kelembagaan petani secara berkelanjutan.

Melalui sinergi BPKH sebagai mitra kemaslahatan dan SOLOPEDULI sebagai lembaga pengelola dan pelaksana program, bantuan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga membawa dampak jangka panjang bagi kesejahteraan petani dan penguatan ekonomi pedesaan di Kabupaten Blora.(snk)