SOLOPEDULI BERI SANTUNAN DHUAFA KEPADA MARMIN

Solopeduli, Jebres-Suasana rumah tampak lengang ketika tim Solopeduli berkunjung ke kediaman Marmin (60) di kampung Ngampong, Mojosongo. Tim tiba di lokasi pukul 12.37 WIB sesaat sebelum masuk waktu dzuhur.

Rumah Marmin terbuka lebar saat tim datang Rabu (9/7), setelah beruluk salam, terdengar jawaban dari  empunya rumah. Sambil membetulkan kancing baju kokonya Marmin menemui tim Solopeduli, ia tampak bersiap beranjak menunaikan shalat dzuhur.

Beliau tampak sehat, meski terlihat kesulitan membetulkan kancing baju yang beliau kenakan karena beberapa jari tangan kiri beliau sudah kaku dan tangan beliu bergetar hebat akibat usia beliau yang sudah udzur. Genggaman tangan beliau saat menjabat tangan kami pun terasa lemah.

Pada kesempatan tersebut, tim memberikan santunan untuk beliau berupa kebutuhan pokok dan uang tunai untuk biaya hidup sehari-hari. Raut bahagia terpancar dari wajah sepuh beliau, tak hentinya beliau berucap syukur dan berterimakasih pada kami.

“Matur nuwun mas, semoga mas-masnya diberi kesuksesan dan kelancaran usaha. Matur nuwun sudah mau berkunjung dan membantu saya.” Suaranya yang bergetar terdengar jelas

Ditinggal Istri dan Anak

Seperti diberitakan sebelumnya, Marmin kini hidup sebatang kara lantaran ditinggal istri yang memilih hidup bersama laki-laki lain, sementara anaknya sudah lama tidak ada kabar beritanya. Tak kurang 20 tahun lamanya Marmin hidup sendiri. Kini ia menghasbiskan masa tuanya di rumah sederhana di kawasan Mojosongo.

Rumah tersebut adalah bantuan dari instansi tempat bekerja beliau dulu sebagai tukang kebun selama berpuluh-puluh tahun. Karena jasa dan pengabdian beliau yang cukup lama, pihak instansi yang bergerak dibidang pendidikan tersebut membantu merehab rumah dan memberikan uang pesangon kepada beliau hingga keadaan rumah beliau sekarang menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Rumah tersebut terletak jauh dalam pemukiman hingga sepeda motor tak sanggup menjangkaunya. Tim yang berkunjung harus berjalan kaki menembus pemukiman warga untuk sampai ke rumah beliau. Di rumah berukuran 4 x 6 meter inilah Marmin menghabiskan masa tuanya ditemani satu unit televisi tabung tua dan barisan kursi sofa yang menjadi barang satu-satunya yang terlihat meawah dalam rumah ini.

Lewat  Solo Peduli, Marmin berterima kasih dan mendoakan para donatur yang membantunya. Agar Allah membalas semua amal ibadah dan sedekah mereka.

??? ???? ?????? ???????? ?????????? ????? ?????? ????????? ?????????? ????????? ???????????: ?????????? ?????? ????????? ??????? ????????? ????????: ?????????? ?????? ????????? ???????.

“Tiada pagi hari, melainkan ada dua malaikat yang turun padanya, kemudian salah satunya berucap (berdoa): ‘Ya Allah, berilah orang yang berinfaq pengganti', sedangkan yang lain berdoa: ‘Ya Allah timpakanlah kepada orang yang kikir (tidak berinfaq) kehancuran.'”(Muttafaqun ‘alaih)