Solopeduli.org. SOLO- Langkah Bina Sejahtera (LABINAS) yayasan sosial yang berasal dari Pontianak mengirimkan 3 orang perwakilannya yaitu Johan (Direktur), Sulaiman (Manager Pemberdayaan) dan Wahyuni (Manager Keuangan) untuk melakukan studi banding ke Yayasan Solo Peduli Ummat selama 3 hari (3-5 Agustus 2016). Kunjungan ini dilakukan setelah Solopeduli dikukuhkan oleh Kementerian Agama sebagai LAZ Resmi skala Provinsi pada bulan April tahun ini.
Kementerian Agama dalam regulasi terbarunya ingin memperkuat dan menyeriusi dalam pengelolaan zakat. Lembaga yang berkecimpung dalam pengelolaan zakat dihimbau untuk mempunyai legalitas dengan mengajukan izin ke Kemenag. "Jadi zakat tidak bisa dimain-mainkan lagi. Kalau ingin mengelola zakat hendaknya amanah dan serius," ujar Direktur Pemberdayaan Zakat Kementerian Agama RI, Jaja Jaelani kepada Republika.
Yayasan LABINAS yang sudah berdiri hampir selama 3 tahun ini sudah memiliki beberapa anak asuh. Dalam hal ini LABINAS ingin mempelajari managemen pengelolaan pendidikan yang dilakukan oleh Solopeduli yang salah satunya diwujudkan dengan mendirikan SMK gratis untuk Yatim-Dhuafa, SMK IT Smart Infromatika, Kamis (4/8). Kedepannya mereka ingin merencanakan untuk dapat membangun sekolah itu.
Salah satu perwakilan LABINAS, Wahyuni, menjelaskan bahwa mereka ingin mempelajari bagaimanakah sistem managemen yang baik dalam suatu yayasan. Oleh karena itu mereka ingin belajar langsung kepada yayasan yang sudah profesional dan bisa dijadikan contoh serta acuan.
"Kami ingin belajar tentang sistem managemen pengelolaan dalam suatu yayasan, kami ingin mempelajarinya secara langsung bukan hanya belajar dari workshopatau seminar saja. Kami lebih memilih untuk mengunjungi yayasan secara langsung sehingga kami bisa tahu keadaan dan kondisinya dalam bentuk nyata bukan teori saja. Dan untuk itu kami mencari yayasan yang tepat sebagai tempat belajar dan kami mendapatkan saran dari salah satu penasehat kami untuk berkunjung ke Solopeduli ini," terangnya.
Dalam kunjungan ini kepala sekolah, M. Ali Mursidi, S.E., M.Pd, menjelaskan tentang profil SMK Gratis Solopeduli mulai dari sejarah berdirinya, kegiatan siswa dan guru, dan juga berbagai prestasi yang sudah banyak dicapai para siswa. Beliau juga menjelaskan tentang jargon sekolah yang sering diserukan seluruh civitas yaitu "Islami Terampil Mandiri".
Sesuai dengan jargon tersebut, SMK Gratis Solopeduli mendidik para siswanya dengan berbagai kegiatan pembelajaran yang berbalut nilai Islami, melatih para siswa dengan berbagai ketrampilan dengan menghadirkan praktisi-praktisi handal, serta membekali siswa dengan berbagai pelatihan kewirausahaan.
Setelah mendengarkan berbagai penjelasan tentang keadaan dan prosesi belajar mengajar di SMK Gratis Solopeduli, Johan menyampaikan bahwa sekolah ini memang pantas dijadikan contoh bagi mereka dalam hal managemen pendidikan karena sudah berjalan dengan baik dan luar biasa.
Direktur Solopeduli, Harjito S.Pd.I juga menambahkan bahwa sekolah ini, walaupun belum lama berdiri akan tetapi juga sudah mendapatkan pandangan yang bagus oleh Kementerian Agama sebagai salah satu program uggulan dari Solopeduli yang sudah berhasil dalam pengelolaan zakat.
Setelah penjelasan tentang profil sekolah, para perwakilan yayasan Labinas berkeliling di lokasi sekolah. Mereka melakukan tanya jawab kepada beberapa guru dan murid SMK untuk melihat dan mengetahui lebih detail tentang program dan pelaksanaan pembelajaran di SMK Gratis Solopeduli.
(Sari/Bowo).