Bencana tanah longsor kembali mengguncang wilayah Kabupaten Banjarnegara, tepatnya di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum sejak 15 November 2025. Peristiwa ini mengingatkan bahwa Banjarnegara bukan kali pertama mengalami musibah serupa.
“Di tahun 2014 ketika Banjarnegara longsor, SOLOPEDULI menerima donasi dari para donatur senilai Rp52 juta. SOLOPEDULI juga mengirimkan tim sukarelawan sebanyak 15 orang kesana untuk membantu evakuasi dan menyalurkan logistik,” ujar Harjito, selaku Chief Fundraising Officer.
Pada Desember 2025 lalu pun, SOLOPEDULI turut menyalurkan bantuan kepada warga ketika wilayah tersebut kembali diterjang longsor. Kini, SOLOPEDULI kembali bergerak cepat merespons situasi darurat yang masih berlangsung. Informasi kondisi terbaru bersumber dari laporan resmi Kepala Kantor SAR Semarang selaku SAR Mission Coordinator (22/11/2025) .
Upaya SAR Masih Terus Berlangsung
Tim SAR gabungan telah dikerahkan dan dibagi ke dalam enam Search and Rescue Unit (SRU) untuk mempercepat proses pencarian dan evakuasi. Pencarian dilakukan di tiga sektor utama, yakni Sektor A, Sektor B, serta Sektor C yang mencakup area kerja C1, C2, dan C3. Mengingat luasnya area terdampak, operasi SAR turut didukung penggunaan 23 unit ekskavator, 15 unit alkon, serta enam ekor anjing pelacak K-9.
Hingga pembaruan laporan terakhir, Tim SAR berhasil mengevakuasi beberapa korban dari Sektor B, di antaranya korban meninggal dunia atas nama Aminah (90 tahun) serta satu korban perempuan yang masih dalam proses identifikasi. Selain itu, potongan tubuh (body part) juga ditemukan di lokasi yang sama.
Data Korban dan Kendala Lapangan
Jumlah korban selamat yang telah berhasil dievakuasi mencapai 50 orang. Adapun korban meninggal dunia tercatat sebanyak 12 orang, ditambah tiga bagian tubuh yang ditemukan. Sementara itu, 16 orang masih dinyatakan dalam pencarian.
Proses evakuasi menghadapi sejumlah kendala, di antaranya keberadaan embung dari mata air di sekitar mahkota longsoran yang meningkatkan risiko longsor susulan, kondisi tanah yang masih labil dan menunjukkan pergerakan, retakan di sejumlah titik, serta cuaca yang tidak menentu. Luasnya area pencarian juga membuat operasi membutuhkan waktu dan tenaga lebih besar.
Total unsur personel yang terlibat dalam operasi ini mencapai 961 orang, terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, serta unsur potensi SAR dari berbagai instansi dan organisasi. Dukungan peralatan seperti rescue car, truk personel, perlengkapan ekstrikasi, HART, alat komunikasi, ambulans, serta ekskavator juga terus dimaksimalkan.
SOLOPEDULI Bergerak: Asesmen, Bantuan Logistik, dan Trauma Healing
Menanggapi kondisi darurat tersebut, SOLOPEDULI akan segera menurunkan tim program untuk melakukan asesmen kebutuhan masyarakat yang terdampak. Hasil sementara menunjukkan bahwa warga sangat membutuhkan bantuan logistik mendesak berupa:
1. Sumber protein seperti telur, daging, ikan
2. Perlengkapan mandi seperti sabun, pasta gigi, handuk, dan deterjen
Selain menyalurkan bantuan logistik, SOLOPEDULI juga akan mengirimkan relawan untuk membantu proses distribusi di lapangan. Tidak hanya itu, tim trauma healing juga akan dipersiapkan guna mendampingi para penyintas yang mengalami tekanan psikologis akibat bencana.
Harapan dan Ajakan Kepedulian
SOLOPEDULI mengajak sahabat peduli untuk bersama-sama membantu meringankan beban warga Dusun Situkung yang saat ini masih dalam kondisi darurat. Setiap bentuk dukungan baik donasi maupun doa sangat berarti bagi para korban yang tengah berjuang memulihkan diri. Yuk bantu mereka. Karena peduli adalah solusi.
sumber : Kepala Kantor SAR Semarang selaku SAR Mission Coordinator